Asuransi Jiwa merupakan surat cinta terakhir Anda untuk keluarga Anda, apakah isi dari surat cinta itu? Yuk kita lihat.
- Apakah surat tersebut menyatakan bahwa saya hanya ingin melindungi kalian secukupnya karena saya tidak ada budget?
- Apakah mengatakan bahwa cicilan gadget terbaru lebih penting daripada melindungi kalian?
- Atau yang lebih parah, mengatakan bahwa saya tidak peduli dengan kalian sehingga saya menutup polis saya di tengah jalan dan tidak mau bayar lagi.
- Atau menyatakan bahwa aku mencintai keluargaku seumur hidup mereka?
Asuransi Jiwa dibuat bukan karena kita meninggal dunia, namun karena orang-orang yang kita sayangi masih harus hidup. Jika kita bersedia melindungi keluarga kita dari peluru, mengapa kita tidak bersedia untuk menyisihkan sebagian saja dari penghasilan kita untuk kehidupan mereka?
Pada saat harus melakukan restrukturisasi keuangan, paling mudah seseorang mengorbankan cicilan asuransi di dalam budget mereka dan lebih mengutamakan menyelamatkan cicilan lainnya, seperti mobil, rumah, investasi, dll. Tidak ada yang salah dengan hal itu, namun coba kita hitung kembali, dari semua cicilan yang ada, cicilan mana yang paling kecil biayanya namun memberikan uang paling besar saat terjadi resiko?
- Cicilan asuransi 1 juta per bulan dapat memberikan dana tunai miliaran rupiah saat terjadi kondisi kritis / meninggal dunia.
- Cicilan gadget 1 juta per bulan hanya memberikan senilai harga jual gadget tersebut dan pastinya ada penyusutan.
Polis Asuransi bisa memberikan dana jauh lebih besar di saat kita berada pada kondisi paling rendah dalam hidup kita. Mari kita lihat kembali isi surat cinta / polis kita, sudahkah surat itu menyatakan cinta kita kepada keluarga kita, seumur hidup mereka?
Edit Artikel